TAPAKTUAN | DiliputNews.com – Dalam rangka meningkatkan program ketahanan pangan dan mensinergikan program kerja bidang pertanian di Aceh Selatan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP), menggelar rapat koordinasi dengan dinas lintas sektoral terkait beserta para kelompok pelaku usaha pertanian di Kantor BKPPP Tapaktuan, Senin (11/2).
Kegiatan yang di gelar dalam bentuk “Coffee Morning” itu, juga turut di hadiri Kasdim 0107 Aceh Selatan, Mayor Inf Abdul Rahman, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan, Darman SP, mewakili dari Dinas Kehutanan dan Kepala Bidang Pengairan Dinas PU.
Sedangkan dari para pelaku usaha pertanian, di antaranya hadir dari pengrajin usaha bibit kakau, jabon, cabe, jagung, padi, pengrajin usaha bibit lele serta ketua forum Pala Aceh Selatan.
Kepala BKPPP Aceh Selatan, TR Fahsul Falah S Sos M Si, mengatakan tujuan digelarnya kegiatan tersebut di maksudkan agar dapat mensinergikan seluruh program pertanian antara Dinas terkait dengan para pelaku usaha pertanian di lapangan dalam rangka meningkatkan program ketahanan pangan di Aceh Selatan.
“Selama ini, para pelaku usaha pertanian di lapangan sering mengeluh karena merasa seperti kurang mendapat perhatian dari Pemerintah. Sementara, di sisi lain, Pemerintah melalui Dinas terkait mengklaim telah banyak membantu para petani melalui penyaluran bantuan seperti bibit gratis serta bantuan lainnya, jadi dengan di gelarnya pertemuan seperti itu dapat langsung di beri masukan dan solusi konkritnya di lapangan,” kata TR Fahsul Falah.
Menurutnya, jika di cross chek langsung ke lapangan, sebenarnya selama ini tingkat partisifasi dan antusiasme masyarakat petani untuk mengembangkan usaha pertaniannya sangatlah tinggi. Hal itu dapat di buktikan, kata dia, seperti usaha-usaha yang telah di lakukan oleh para pelaku usaha kelompok tani yang hadir tersebut.
“Oleh sebab itu, solusi konkrit untuk persoalan itu, tidak bisa hanya di pikirkan oleh BKPPP Aceh Selatan, tapi harus ada kemauan dan komitmen bersama antara para pelaku usaha pertanian itu dengan Dinas terkait di Aceh Selatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari beberapa point penting yang di keluhkan oleh para pelaku usaha pertanian itu adalah terkait dengan tidak adanya ke stabilan harga di pasaran. “Salah satu contohnya adalah seperti hasil komoditi Cabe, para pelaku usaha pertanian di bidang itu selama ini sangat mengeluhkan terkait persoalan tidak stabilnya harga itu. Sehingga dalam pertemuan itu, mereka sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk mencari solusi untuk menstabilkan harga produk pertanian dan perikanan lele, gurami, patin, dengan cara membeli seluruh hasil produksi Pertanian,” tandasnya.
Di bagian lain, TR Fahsul mengungkapkan, dalam rangka menyahuti keluhan dan aspirasi para Petani tersebut, pihaknya berjanji dalam waktu dekat ini akan melakukan langkah-langkah komprehensif mencari solusi konkrit. “Salah satu langkah nyata yang akan kami lakukan dalam rangka menstabilkan harga hasil Produksi Pertanian itu adalah, akan membangun kerja sama dengan pihak-pihak luar seperti Perusahaan Indofood dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar