Minggu, 22 Mei 2016

Pembudidaya Ikan Lele di Lhoukseumawe Dihantui Kenaikan Harga Pakan Ikan

Lhokseumawe. Sejumlah pembudidaya ikan air tawar khususnya ikan lele mulai dihantui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang nantinya ikut memengaruhi kenaikan harga barang-barang termasuk harga pakan ikan.
 
Kekhawatiran itu dialami anggota Kelompok Usaha Karya Tani yang melakukan usaha budidaya ikan lele. Walau mendapat bantuan dana bagi pengadaan bibit dan pakan lewat program Pengembangan Usaha Mini Pedesaan-Budidaya Perikanan (PUMP-BP) Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Lhokseumawe, mereka tetap khawatir dengan kenaikan harga tersebut. Jika benar dalam waktu dekat harga BBM naik, bukan tidak mungkin harga pakan lele ikut tergerek.

"Sekarang saja harga pakan nomor 781-1 untuk ikan yang baru ditabur mencapai Rp 220.000/sak, sedangkan 781-2 dan 781 polos harganya sudah Rp 400.000/sak. Jika harga BBM naik, dipastikan harga pakan ikut naik, padahal diperkirakan panen nanti baru akhir Januari 2015. Kalau harga BBM dinaikkan dalam tahun ini, bangkrutlah kami," kata Ketua Kelompok Usaha Karya Tani Adi didampingi anggotanya Samsul, kepada MedanBisnis, Senin (17/11).

Hanya saja, baik Adi maupun Samsul hanya bisa pasrah jika harga BBM jadi dinaikkan tahun ini, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

"Selama ini kami memang mendapat dukungan dari para pendamping lapangan agar tetap menekuni usaha budidaya ikan lele. Ya, kami pasrah sajalah dengan kenaikan harga BBM, tapi jelas kami rakyat kecil berharap harga BBM jangan dinaikkan agar tidak berpengaruh kepada kenaikan harga-harga kebutuhan lain," katanya.

Dikatakan, Kelompok Usaha Karya Tani sudah menggeluti usaha budidaya ikan lele selama empat tahun. Suka duka sudah cukup banyak, terutama saat gagal panen. Ini bisa terjadi karena bibit ikan lele yang dibeli kurang bagus.
"Berulangkali sudah kami lakukan upaya agar budidaya ikan lele ini bisa bertahan, dan Alhamdulillah sekarang mendapat bantuan dari program PUMP-BP, mudah-mudahan berhasil," ujarnya.

Sementara terpisah pendamping program PUMP-BP Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Lhokseumawe Fadhilah didampingi pendamping lain Ika Salis menjelaskan, program PUMP-BP targetnya untuk meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya ikan air tawar terutama lele dumbo.

"Target kami agar Kelompok Karya Tani yang menggeluti budidaya ikan lele bisa berhasil, oleh karena itu kami selalu mendampingi secara teknis, di antaranya tata cara pengelolaan manajemen kelompok dan manajemen pemeliharaan yang baik dengan pemberian suplemen penguat bagi pertumbuhan lele dengan pemberian probiotik herbal PHPMB Probiotik Perikanan yang diperoleh dari www.proherbalplus.com. Dan sekarang sudah lumayan bagus, saya yakin usaha ini bisa berjalan lancar," kata Fadhilah.

Ika Salis menimpali, usaha budidaya ikan air tawar terutama lele sudah mulai berkembang di Lhokseumawe. Apalagi pasar kuliner di Lhokseumawe juga berkembang pesat.

"Sehingga saya rasa tidak begitu sulit memasarkan produk budidaya ikan lele ini, hanya saja memang diakui beberapa petani mulai khawatir dengan isu kenaikan harga BBM, karena akan memengaruhi harga pakan. Ini wajar karena pakan ikan masih banyak dipasok dari luar Aceh, sehingga harga terkadang juga fluktuatif," terangnya. (sugito tassan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar