Jumat, 03 Juni 2016

BUDIDAYA LELE SANGKURIANG BINAAN DI MEULABOH SUKSES, TAPI TIDAK BERUNTUNG !!!

Bertempat di Gampong Sumber Batu, Kec. Meureubo, Aceh Barat, sejumlah kelompok usaha budidaya perikanan lele sangkuriang binaan PT Mifa Bersaudara melakukan panen raya kedua setelah sukses menjalankan program budidaya perikanan dimulai dari tahap penebaran bibit hingga masa panen.

Budidaya Perikanan Lele Sangkuriang merupakan salah satu Program Pengembangan Masyarakat (PPM) – PT Mifa Bersaudara yang sudah dimulai sejak Oktober 2014 dan berjalan di 3 (tiga) gampong di wilayah operasional perusahaan maupun di luar lingkar tambang PT Mifa Bersaudara. Pada program tersebut Mifa bersama sejumlah masyarakat gampong membentuk 3 (tiga) kelompok usaha budidaya perikanan, diantaranya kelompok Cempaka Mandiri di Gampong Sumber Batu, kelompok Ingin Berkembang di Gampong Balee serta kelompok yang terdiri dari sejumlah anggota PKK di Gampong Tanjung Bungong, dengan jumlah total anggota kelompok 30 orang.

Selain pembinaan dan pendampingan berkala selama masa pembibitan hingga masa panen, PT Mifa Bersaudara turut memberikan bantuan materi berupa kolam terpal, bambu pemancangan, bibit ikan lele, serta sarana peralatan lainnya yang diperoleh dari Maju Bersama Poultry Shop di Sei Rampah, Sumatera Utara. Program ini diharapkan Mifa dapat menambah atau menciptakan lapangan kerja baru sebagai sumber penghasilan, memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi lahan produktif; menambah dan meningkatkan pendapatan masyarakat dan Ikut serta dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya.

Program budidaya Lele Sangkuriang di 3 (tiga) gampong tersebut membuahkan hasil panen sejumlah 116 kg di Gampong Balee, 50 kg di Gampong Tanjung Bungong dan 147 kg di Gampong Sumber Batu. Namun, Hasil panen program budidaya Lele Sangkuriang di 3 (tiga) gampong binaan PT Mifa Bersaudara tersebut tidak membuahkan hasil yang menggembirakan dikarenakan harga pasaran lokal hanya mampu mencapai Rp 20.000,-/kg. Contoh saja penjualan di Gampong Sumber Batu, perolehan hasil panen maksimal secara nominal hanya mencapai Rp 2.940.000,- Sedangkan modal yang dikeluarkan melebihi dari hasil panen diperoleh, sehingga kerugian yang diderita mencapai Rp 2.560.000,-

Dilihat dari sisi pengembangan dan pemeliharaannya, program ini terbilang sukses, karena di seluruh gampong binaan, program berhasil berjalan hingga sampai pada tahapan panen. Namun, dari sisi ekonomis, program ini dirasa kurang menguntungkan karena modal yang dikeluarkan lebih besar daripada hasil yang dicapai. Kerugian terjadi karena beberapa faktor, diantaranya ketergantungan pada pakan buatan yang memiliki harga cukup tinggi sampai skill para pelaku usaha dalam melakukan pemeliharaan pada kolam terpal.

CSR & Corcomm Manager PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza didampingi Community Development Superintendent, Tengku Kaddhafi dan Media Relation & Protokoler Coordinator, Alsha Kania menjelaskan, pada tahun 2014 kami membangun beberapa demplot percontohan didaerah-daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan budidaya perikanan yaitu Geunang Gampong Bale, Kelompok Budidaya Perikanan Laut di Meureubo, Gampong Sumber Batu dan Gampong Tanjung Bungong untuk melihat apakah berpotensi untuk dijadikan sentra pengembangan budidaya perikanan. Alhamdulillah masyarakat sangat mendukung, sehingga program berjalan baik dan berhasil dilaksanakan panen dengan hasil yang cukup baik. Lalu kita lakukan evaluasi apakah bisa dikembangkan untuk skala besar sehingga bisa meningkatkan tarap perekonomian masyarakat.

Menurut Kaddhaffi, Tim Comdev dibantu PMB (Pendamping Mitra Bina) bidang Perikanan sudah berupaya semaksimal mungkin menjalankan program pembudidayaan Lele Sangkuriang ini. Secara program sukses karena bisa berjalan dan panen, namun setelah kita lakukan evaluasi ternyata tidak ekonomis dan rugi. Kerugian ini dipengaruhi beberapa factor; ketergantungan pada pakan buatan yang harganya cukup mahal yang disertai tidak adanya sumberdaya pendukung di tingkat gampong yang memungkinkan didapatnya pakan pakan alternatif yang berbiaya murah. Salain itu faktor yang lain adalah harga jual lele di pasar yang berfluktuatif dan tidak bisa kita kendalikan. Saa ini Kita sedang mengkaji potensi pakan alternative yang ada disekitar wilayah binaan, jika potensi itu ada maka program budidaya perikanan ini masih memungkinkan untuk dikembangkan dengan aplikasi ProHerbal Plus MB Probiotik Perikanan. (Rilis/ DF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar