Produksi perikanan di Aceh Barat berasal dari hasil budidaya dan perikanan tangkap. Budidaya perikanan di daerah ini berupa tambak, kolam dan perairan umum. Perikanan tangkap di laut dan pantai merupakan komoditi unggulan disini.
Hasil produksi tambak selama tahun 2011 mencapai 21,13 ton yang berupa ikan bandeng, udang windu dan ikan nila. Budidaya tambak ini diusahakan dalam kecamatan Samatiga yang sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan !aut.
Sementara budidaya kolam
menghasilkan produksi yang lebih besar yaitu 92,03 ton. Budidaya ini diusahakan di semua kecamatan dalam kabupaten Aceh Barat, budidaya terluas terletak di Kecamatan Meureubo dan Samatiga. Ikan yang banyak dipanen adalah jenis ikan mas, ikan nila dan ikan lele.
Hasil budidaya perikanan terbesar dihasilkan dari perairan umum yang mencapai 113,49 ton. Kecamatan Meureubo menyumbang produksi terbesar. Diikuti oleh Kecamatan Arongan Lambalek, Kaway XVI dan Pante Ceureumen.
Perikanan tangkap di laut adalah mata pencarian utama penduduk Aceh Barat yang merupakan daerah pesisir. Hasil perikanan ini sangat besar mencapai 12.723,72 ton selama tahun 2011 dengan nilai 311,71 milyar rupiah. Hasil ini terdiri dari ikan sebanyak 11 234,44 ton, udang sejumlah 1 432,29 ton, kepiting 44,60 ton dan cumi-cumi 12,40 ton. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya dengan produksi 11.202,63 ton atau senilai 289,01 milyar rupiah. Kecamatan penyumbang hasil perikanan tangkap terbesar adalah daerah yang berbatasan langsung dengan pantai seperti Meureubo dan Johan Pahlawan.
Bila dirinci per bulannya, produksi ikan paling banyak dihasilkan pada periode April-September yang mencapai lebih dari 1000 ton setiap bulannya. Sedangkan pada bulan-bulan lain, hasil perikanan yang berhasil ditangkap dibawah 1000 ton.
Sepanjang tahun 2011 armada penangkapan perikanan laut berjumlah 803 unit, meningkat dibanding tahun 2010 yaitu 751 unit. Armada perahu bermotor lebih banyak dipakai oleh nelayan Aceh Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar