Minggu, 05 Juni 2016

PEMKAB ACEH BARAT DORONG MASYARAKAT BUDIDAYA PERIKANAN DARAT (LELE, GURAMI, PATIN, NILA)

Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat Mahli, S.St 
 
Meulaboh - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak masyarakat pedalaman itu untuk gemar menggeluti sektor perikanan budidaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat Mahli di Meulaboh, Rabu mengatakan perikanan budidaya sangat cocok di kembangkan karena pengelolaannya dapat dijangkau oleh petani biasa.

"Dalam pengelolaannya ikan budidaya ini tidak membutuhkan modal besar ataupun sarana pengairan dan air yang bagus, sementara disisi ekonomisnya sangat luar biasa apabila benar-benar digeluti bisa menjadi produsen ikan besar," katanya.

Karana itu sebut Mahli, pemerintah dalam hal ini DKP tetap akan berfokus mengembangkan perikanan budidaya dikawasan itu apalagi sering dilanda banjir untuk jenis ikan budidaya seperti Nila dan Lele sumber air ini dapat dimanfaatkan dengan baik.

Ada tiga kecamatan yang saat ini dikembangkan program berkelanjutan "kolam rakyat" perikanan budidaya yakni Kecamatan Pante Ceureumen, Woyla Induk dan Woyla Timur dengan luas lahan mencapai puluhan hektar yang dikelola sekitar 60 kelompok tani.

Perbandingan harga ikan budidaya seperti Lele kampung bisa mencapai Rp60.000 per kilogramnya sementara ikan Nila seharga Rp25.000-Rp30.000 perkilogramnya, modal dasar dibutuhkan budidaya perikanan tersebut tidak akan mencapai puluhan juta.
"Kalau untuk pengembanganya sangat bagus, bisa dilakukan dalam kolam terpal, dipekarangan rumah untuk keluarga, sementara bila dalam skala besar mungkin bisa menjadi salah satu komoditas ekspor ikan budidaya daerah," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, selain itu ada daerah tertentu yang tepat dijadikan kawasan pengembangan kolam alami terutama yang berada didekat sarana irigasi seperti Kecamatan Pante Ceureumen dengan budidaya kerambah jaring apung dan kerambah tancap.

Pemerintah daerah akan terus melakukan pembinaan serta pendampingan oleh instansi penyuluhan yakni BP4K dalam program Pengembangan Usaha Mina pedesaan Perikanan Budidaya (PUM-PB).

Untuk pengembangan program berkelanjutan bantuan langsung kepada masyarakat petani sebut Mahli, untuk kedepan sudah dikelola langsung oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD), dalam pendistribusian dana bantuan tanpa ada perantara instansi lain.

"Untuk 2015 banyak bantuan direncanakan untuk kelompok tani seperti pengadaan bibit ikan dan udang serta fasilitas lain semua itu sudah dikelola langsung oleh DPKKD. Meski demikian kita tetap menjadi pendamping dan membina sehingga usaha digelutinya tidak terhenti," katanya menambahkan.
Untuk mensukseskan budidaya perikanan tersebut aplikasi budidaya wajib dilakukan seperti menggunakan PHPMB Probiotik Perikanan.

Editor: Salahuddin Wahid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar